Minggu, 29 April 2012

(Cerita Rakyat) Waruga

Waruga, Rumah bagi Badan yang Akan Hancur


Kompas/agus susanto

JIKA Anda pencinta komik Asterix, Anda pasti mengenal si gendut Obelix yang mampu mengangkut sebongkah besar batu megalitik di balik punggungnya. Anda boleh terkikik melihat ulah konyol Obelix yang doyan makan itu.Tawa terkikik Anda akan berganti decak kagum nyaris tidak percaya, saat Anda mendengar kisah betapa sakti dan perkasanya orang-orang kuno Minahasa yang hidup pada zaman

(Cerita Rakyat) Waruga, Kubur Batu di Tanah Minahasa

Airmadidi. Merunut namanya, ‘airmadidi' berarti air mendidih. Nama yang diberikan buat mata air panas berkhasiat membersihkan kulit. Sebuah tempat legendaris dekat Tomohona --sekitar satu jam dari Manado, ibukota provinsi Sulawesi Utara-- di mana pernah ada sembilan bidadari mandi saat bulan purnama dan satu dari mereka kehilangan bajunya hingga tak bisa pulang ke kayangan -mengingatkan

(Cerita Rakyat) WATU PINAWETENGEN

Minahasa merupakan salah satu bagian dari wilayah Prov. Sulawesi Utara, dimana sebelum dinamakan Minahasa, wilayah ini dikenal dengan nama tanah MALESUNG.

Keadaan geografi tanah malesung terdiri dari pegunungan dataran tinggi serta bukit-bukit. Menurut sejarah pada tahun 1428 menunjukan bahwa penduduk tanah Malesung pemukimannya terpencar-

(Cerita Rakyat) Brigade Manguni dgn Opo - Opo

KEDATANGAN PRESIDEN AMERIKA, George W Bush ke Indonesia, Senin (20/11), sepertinya tak hanya diributkan soal demo-demo tandingan. Namun kekuatan-kekuatan supranatural, seperti Ki Gendeng Pamungkas yang getol menyantet untuk mencelakai Presiden Amerika, menjadi topik hangat menjelang kedatangan pemimpin dunia itu.

(Sejarah Minahasa) Ilmiah Legenda Fiksi Minahasa

Sejak akhir tahun lalu, harian ini memuat polemik berkepanjangan tentang sejarah Minahasa oleh ‘duo’ Joutje, yakni Joutje Sendoh dan Joutje Koapaha. Lepas dari nuansa kekanak-kanakan dan saling menang sendiri yang jelas tergambar, topik tentang sejarah Minahasa memang tetap menjadi hal yang sangat menarik.

(Sejarah Minahasa) Tonaas abad 18

Tahun 1645 kepala-kepala walak Minahasa, Umbo (Tonsea), Lonta’an (Kakaskasen), Lumi (Tomohon), Taulu (Wenang), Kalangi (Ares), Posuma (Tombariri), Sawij (Jurubahasa), memakai perahu raja Siauw untuk berlayar ke Ternate. Mereka ingin menjalin kerjasama dengan V.O.C Belanda. Orang–orang Minahasa ini jelas bukan golongan Walian mereka adalah kepala-kepala Walak dan Kepala Walak