KEDATANGAN PRESIDEN AMERIKA, George W Bush ke Indonesia, Senin (20/11),
sepertinya tak hanya diributkan soal demo-demo tandingan. Namun
kekuatan-kekuatan supranatural, seperti Ki Gendeng Pamungkas yang getol
menyantet untuk mencelakai Presiden Amerika, menjadi topik hangat
menjelang kedatangan pemimpin dunia itu.
Menariknya, dihari
hampir bersamaan dengan Ki Gendeng Pamungkas mulai menyantet Bush,
ternyata pasukan adat Tanah Minahasa yang getol dikenal Brigade Manguni
(BM), telah lebih dulu membentengi Presiden Amerika itu dari
pengaruh-pengaruh kekuatan jahat.
Upacara adat untuk menangkal
kekuatan-kekuatan magis dan jahat itu, ternyata digelar sebanyak dua
kali di hari "H" kedatangan George W Bush ke Indonesia.
Pertama,
pagi hari di Watu Pinawetengan (Kawangkoan) subuh, pukul 05.00 Wita.
Ritual di tempat yang diyakini keramat ini, para pemangku-pemangku adat
dan para tonaas-tonaas Minahasa melakukan khusuk adat Minahasa.
Prosesi
ritual yang dipimpin Tonaas Wangko Brigade Manguni, Decky Maengkom
berlangsung hampir 3 jam itu, dibarengi dengan sejumlah
kejadian-kejadian aneh. Misalnya saja, seekor burung Manguni yang terus
saja mengitari arena prosesi selama ritual berlangsung hingga selesai.
Seusai
upacara adat di pagi itu, Maengkom dan para tonaas lain diberi petunjuk
untuk segera menuju ke satu lokasi, tempat kuburan kuno para leluhur
Minahasa.
Sorenya kira-kira 2 jam sebelum George Bush injakan
kakinya di Indonesia, rombongan pasukan adat BM beringsut menuju lokasi
tertentu, seperti petunjuk di Watu Pinawentengan, yakni, Waruga,
Sawangan Kabupaten Minahasa Utara.
Dalam perjalanan menuju lokasi
Waruga, rombongan diguyur oleh hujan lebat, serta kilatan-kilatan petir
berdesingan menyambar-nyambar dari langit.
Anehnya, ketika
rombongan tepat tiba dilokasi Waruga, serta-merta hujan dan petir
seketika itu juga langsung reda seolah-olah dihalau satu kekuatan yang
tak terlihat. Menyaksikan kejadian itu, sontak saja banyak orang
termasuk wartawan yang melakukan peliputan langsung keheranan dibautnya.
Di
Waruga Sawangan, yang diyakini amat bertuah dan dapat memberi kekuatan
supranatural bagi yang berkunjung ke situ, kembali digelar upacara adat.
Ritual langsung dipimpin oleh Tonaas Wangko BM, Decky Maengkom serta di
dampingi Tonaas Rambi dan Tonaas Supit.
Ritual penangkal mistik
di pekuburan para leluhur Minahasa ini, dimulai bertepatan dengan
Presiden Bush menginjakkan kaki di Indonesia, yakni pukul 17.00 Wita.
Dalam
prosesi, para Tonaas membaluti dirinya dengan pakaian adat BM, Topi
Minahasa, sebotol captikus, Dupa, Kertas Koran, serta 5 batang rokok.
Beberapa
kali terlihat para tonaas mengelilingi makam (waruga) Dotu Kalalo.
Mereka mengajukan berbagai permintaan-permintaan lewat pembicaraan
singkat dengan diakhiri teriakan-teriakan.
“Opo-opo, jaga tanah Minahasa, Jaga Indonesia, Jaga Bush dan SBY…. Woooouuu….., I yayat U Santi!,” teriak tonaas Supit.
Decky
Maengkom seusai ritual-nya, kepada wartawan mengatakan, kalau ritual di
Waruga hanya merupakan lanjutan dari ritual Watu Pinawetengan.
"Kami
menuntun dan menjaga Bush dari pengaruh mistik (ilmu sihir) jauh hari
sebelum ritual penangkal bala pada hari ini," aku Tonaas Wangko Dicky
Maengkom.
Pun maksud dari ritual ini, menurut Maengkom, adalah
untuk menangkal santet-nya Ki Gendeng Pamungkas yang ambisi menyantet
George WBush.
"Dia itu (Ki Gendeng) tidak ada apa-apanya. Sebab
sejarah sudah membuktikan tempo dulu, bahwa warga Minahasa mampu
menangkap Imam Bonjol dan Diponegoro, yang katanya hebat dalam
ilmu-ilmu,” kata Maengkom berapi-api, bahwa ritual adat Minahasa mampu
menangkal kekuatan-kekuatan jahat.
Laporan: Vanny "Maemossa" Loupatty)
Minggu, 29 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
I Yayat U Santi.....................
Posting Komentar